CEO Citroen Sebut Mobil Listrik akan Bunuh SUV
CEO Citroen Sebut Mobil Listrik akan Bunuh SUV
Galih Kresnawan
MOMOTRIK – Tren mobil SUV memang sudah beberapa tahun terakhir ini berjalan. Dengan hampir semua pabrikan mobil baik yang murah hingga yang paling mahal membuat SUV. Namun CEO Citroen menganggap itu tidak akan lama lagi.
CEO Citroen, Vincent Cobée, menyatakan bahwa masa depan mobil SUV sudah tidak ada lagi. Menurutnya, meskipun saat ini angka penjualan mobil SUV masih tinggi, namun ke depannya akan ada pergeseran dari mobil SUV ke jenis mobil sedan yang lebih efisien dari segi aerodinamika.
Citroen mengklaim bahwa tren SUV akan sirna terutama dengan naiknya popularitas mobil listrik. Hal tersebut tentu karena masalah aerodinamika mobil-mobil SUV yang dapat menurunkan jarak tempuh mobil listrik.
Selain itu, Citroen juga mengklaim bahwa mobil berukuran kecil dengan desain yang aerodinamis merupakan solusi untuk masalah lingkungan, karena mobil ini memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan SUV.
Hal ini karena pada mobil listrik, jika aerodinamika buruk maka akan berdampak pada jarak tempuh yang sangat besar. Cobée juga menyatakan bahwa solusi saat ini adalah dengan meningkatkan ukuran baterai, namun hal tersebut tidak akan selalu mungkin dilakukan di masa depan.
Selain itu, perubahan percepatan konsumen juga mempengaruhi masa depan mobil SUV. Saat ini, mobil SUV dianggap sebagai masalah dalam menanggulangi masalah iklim.
- MG4 EV Akhirnya Resmi Diluncurkan di Indonesia
- Mercedes-Benz Indonesia akan Bawa Lebih Banyak Mobil Listrik
- Dodge Tunjukkan Pikap Elektrik RAM 1500 REV Versi Produksi
Cobée bahkan memiliki pendapat kontroversial terhadap pengguna SUV. Terutama bagi para pengguna SUV yang tinggal di kota besar.
“Beberapa tahun yang lalu jika Anda menjemput anak-anak dengan mobil SUV besar, Anda dianggap sebagai pria. Namun sekarang, jika Anda melakukan hal tersebut, Anda dianggap sebagai ‘teroris'” ungkap Cobée.
Citroen sendiri sedang berusaha untuk mengubah percepatan ini dengan merilis mobil sedan yang lebih efisien dari segi aerodinamika, seperti Citroen C4 X.
Secara keseluruhan, Citroen sedang berusaha untuk bergerak ke arah yang berbeda dari produsen mobil lainnya dengan menyediakan baterai yang lebih kecil.
Hal tersebut direalisasik Citroen lewat konsep mobil Oli pada tahun 2022 yang menunjukkan komitmen perusahaan untuk tetap ringan meskipun sedang beralih ke masa depan mobil listrik.
Walaupun risiko dalam bergerak dari jenis mobil yang dikehendaki saat ini ada, namun Ctroen merasa jika tidak melakukan perubahan taktik, risiko tersebut akan lebih besar di masa depan.